Langsung ke konten utama

Mencari Pemimpin

Saya mohon dan sebagai sodara seiman senegara seperjuangan dll, janganlah kita hanya mencaci maki, merendahkan atau pun mencari-cari kesalahan yang lain tapi, lihatlah apa kita sudah benar dan menjadi manusia yang seutuhnya, menjadi manusia yang memanusiakan manusia, menghargai apa pun segala perbedaan yang ada di sekitar kita?

Apapun yang sudah terjadi pada negara ini, seburuk-buruknya kita dan petinggi2 negara ini dan semua yang berkaitan, kita semua tetaplah sodara. Suatu keadaan yang sudah kacau jangan semakin diperkeruh dengan kekacauan yang kita buat, bukannya memperbaiki malah se-akan2 membuatnya jadi lebih keruh.

Keadaan suatu pemimpin, bagus atau tidaknya adalah suatu gambaran dari rakyatnya itu sendiri. Jika kita baik, insyaallah kita diberkahi dengan pemimpin yang baik pula dan jika kita lebih banyak pada buruknya akan banyak pula pemimpin2 yang tidak baik di sekitar kita, jadi semua kembali lagi pada diri kita sendiri, apakah kita ingin suatu kemajuan atau kemunduran untuk kehidupan kita kedepannya.

Pikirkan dan renungi apa yang sebenarnya salah pada diri kita, apa yang salah dengan pemimpin-pemimpin kita saat ini, apa yang harus kita lakukan pada situasi yang kita hadapi saat ini. Intinya mari kita bersama untuk menjadi manusia yang lebih baik, menjadi manusia yang memanusikan manusia, menghargai setiap perbedaan sodara kita dan jangan terpecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya memanfaatkan terpecahnya kita.

Tanah yang saya injak ini tetaplah sama seperti tanah yang anda injak saat ini, langit yang saya junjung sama pula dengan langit yang ada di atasmu saat ini, udara yang saya hirup tidak berbeda pula dengan udara yang anda hirup dan nikmati, bahkan kendati doa yang kita ucapkan berbeda namun anugerah yang sama kita terima. Aku adalah kamu, manusia yang sama pula kadang salah dan kadang pula lalai. (sedikit kutipan yang saya ambil dari lirik lagu Dialog Dini Hari "Aku Adalah Kamu")

Maafken saya sodaraku, saya hanyalah satu diantara banyaknya manusia yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik untuk kedepannya. Saya manusia yang sama sepertimu, kita sodara seiman senegara setanah air Indonesia, jangan terpecah dan kita tetap utuh. Saat ini kita sedang terjatuh bersama pula kita akan bangkit menjadi lebih kuat dan tegak. aamiin

Aku sayang kamu, Aku adalah kamu, kita sama satu NKRI harga mati !!!




- Tisanto Harjoinangun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuanku.

Kamu adalah seni yang sangat rumit, namun indah dan menenangkan hati. Kamu tercipta dari semua hal yang menyenangkan, dari gula dan rempah - rempah, serta semua rasa sayang yang berpadu di dalamnya. Kamu diberkahi dengan semua keindahan yang melekat pada ragamu. Dengan adanya kamu, seakan terlupakan sejenak semua beban yang terjadi pada hidup ini. Kamu adalah seni yang tercipta untuk mewarnai semua keindahan hidup ku dan hidup kita. Lengkug indah senyum mu, mata yang mengalihkan pandangan ku, alis tebalnya dan kedua pipi merahnya. Semua berpadu dan menyatu menjadi sebuah keruwetan yang indah tersaji pada kamu seorang, yang tak akan pernah lagi ku temui pada perempuan selain kamu, dimana pun itu. Ketika dengan sengaja aku mengamati, mencuri pandangan mata mu atau pun berusaha mendapatkan perhatianmu. Entah, usahaku ini apakah akan mendapatkan suatu hasil yang baik bagiku atau sebaliknya. Namun, aku akan selalu berusaha sebaik mungkin untuk senyum itu agar selalau ada padamu setiap s

Punthuk Setumbu

Kala itu ada sebuah perbincangan hangat seperti biasanya antara saya dan teman sekolah saya,sebut saja ipin. Bersyukur, malam itu nampak cerah dan banyak bintang yang bisa terlihat dengan telanjang mata kita. Dengan kopi hitan dan beberapa cemilan khas angkringan jogja menambah keyamanan obrolan kami. Dengan dukungan semesta pula pada kami yang melewati malam itu, saya mengajak ipin untuk keesokan harinya menuju ke Magelang untuk berburu matahari pagi di bukit Punthuk Setumbu. Setelah malam semakin larut dan kami mulai merasa cukup dengan perbincangan ini, kami memutuskan untuk segera pulang serta mempersiapkan barang yang akan kami bawa ke Punthuk Setumbu. Pukul 2.30 pagi, saya terbangun karna mendengar alarm yang dipasang sebelumnya. Setelah saya terbangun kemudian menelfon untuk membangunkan ipin agar segera bangun dan menjemput ke rumah. Semua perlengkapan sudah siap, pukul 3.00 pagi kami berangkat dari Jogja menuju Magelang, perjalanan yang akan kami tempuh kira - kira hany